PT TERAS KENCANA
Anggota IKAPI: No. 390/JBA/2021
Anggota IKAPI: No. 390/JBA/2021
TERAS KENCANA: "Menerbitkan Karya dengan Sepenuh Jiwa."
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.,
Selamat datang dan bergabung di Laman/Website PT Teras Kencana.
Laman ini memberikan informasi seputar buku-buku terbitan PT Teras Kencana,
Anggota IKAPI No. 390/JBA/2021
Penerbit PT Teras Kencana memiliki Visi
Mempublikasikan Karya Anak Bangsa baik cetak maupun digital agar dapat disajikan dan dinikmati para pembaca di tanah air dan dunia.
Misi Penerbit PT Teras Kencana:
Membantu para calon penulis buku untuk mempublikasikan naskah bukunya dan ber-ISBN
Memberikan konsultasi langkah-langkah menerbitkan sebuah buku yang berstandar Nasional.
Melayani penyuntingan naskah buku yang akan diterbitkan
Mendesain isi dan sampul buku yang akan diterbitkan
Mencetak buku yang sudah siap cetak
Mendistribusikan ke pelosok tanah air
Memasarkan buku dalam pangsa pasar digital marketing/umum
AKTA NOTARIS PT TERAS KENCANA & KEANGGOTAAN IKAPI
ETALASE BUKU-BUKU TERBITAN PT TERAS KENCANA
Pemakaian bahasa yang terejawantah secara spesifik ke dalam kombinasi multimodal antara kata (words) secara tekstual dan gambar (images) secara visual yang terpampang di ruang publik telah menjadi bidang penyelidikan Lanskap Linguistik (LL), yang menghubungkaitkan wacana dengan ruang terbuka perkotaan.
Tekstualitas dan visualitas pemakaian bahasa itu ternyata ada di mana-mana, tidak hanya berada di ruang (semi) publik seperti sekolah, stasiun kereta api, museum, bandar udara, dan gedung pemerintah, yang terhimpun ke dalam lanskap konvensional tradisional; tetapi juga berada di arena maya seperti laman, yang tercakup ke dalam lanskap virtual (maya).
Paparan secara sepintas tentang pemakaian bahasa dalam perspektif LL yang terbentang dalam buku ini berusaha menguak tekstualitas dan visualitas (multimodalitas) yang ada di mana-mana itu.
Menjadi guru itu menarik. Guru adalah profesi yang mulia. Semua nabi dan rasul serta cerdik cendikia maupun ulama adalah guru. Menjadi guru yang sukses menjadi harapan bagi banyak insan di Indonesia dan dunia. Terkhusus bahasa Arab, sebagai bahasa asing di Indonesia yang penduduknya penutur non-Arab banyak tantangan saat mengajar bahasa Arab. Para guru harus memiliki niat kuat, menguasai materi bahasa Arab yang diajarkan, lingkungan berbahasa Arab (bi’ah arabiyyah) yang mendukung, pandai menentukan dan memilih media ajar, antusiasme mengajar yang tinggi, variasi dalam mengajar, dan komunikatif, dan tahu cara membimbing siswa di kelas serta ikut partisipasi aktif di kmunitas guru bahasa Arab. Karena itulah para guru bahasa Arab perlu inspirasi bagi profesinya agar dapat selalu berkembang dan survive sebagai guru bahasa Arab. Para guru bahasa Arab hendaknya tahu dan paham bagaimana mengembangkan dirinya sebagai guru pembelajar, penggerak, fasilitator, serta motivator yang selalu dikangeni dan memberi inspirasi bagi teman sejawat dan para siswanya. Buku kecil dan sederhana ini adalah sumbangsih penulis agar para guru bahasa Arab dapat selalu mau sukses dan maju. Selamat membaca buku kecil ini. Semoga manfaat dan ada inspirasi bagi Anda, khususnya guru bahasa Arab.
Pada setiap organisasi, baik organisasi bisnis maupun organisasi publik (pemerintah), senantiasa mengandalkan sumber daya manusia (SDM), karena SDM dipandang paling menentukan bagi kelangsungan hidup sebuah organisasi. SDM sudah dianggap sebagai modal yang menentukan keberhasilan sebuah organisasi. Storey dalam Armstrong (2010) mendeskripsikan bahwa apabila sebuah organisasi memperlakukan karyawannya sebagai aset berharga yang merupakan sumber daya dengan keunggulan kompetitif di mana karyawan dinilai melalui komitmen mereka yang tinggi terhadap organisasi, memiliki kemampuan adaptasi dan kualitas keterampilan yang tinggi, kinerja dan sebagainya. Penekanannya adalah pada kebutuhan untuk mendapatkan komitmen tinggi dari karyawan dengan menggunakan hati dan pikiran karyawan melalui keterlibatan, komunikasi, kepemimpinan dan metode lain dalam mengembangkan komitmen tinggi terhadap organisasi dan kepercayaan terhadap organisasi tersebut. Fokus perhatian pada prinsipnya dari keadaan saling bergantung antara manajemen dan karyawan dan saling memberikan manfaat dari saling ketergantungan ini, komitmen ini terkontrol untuk tujuan lembaga. Buku ini memberikan gambaran bagaimana pengaruh /dampak kepemimpinan transformasional, kepribadian dan keterlibatan kerja terhadap organizational citizenship behavior pejabat struktural. Buku ini juga sangat bermanfaat dan bisa menjadi salah satu referensi bagi Kepala Sekolah, Para Guru, dan Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sehingga dapat dijadikan masukan yang berarti dalam meningkatkan Perilaku Kewargaan Organisasi (PKO) pejabat melalui kepribadian, kepemimpinan transformasional, dan keterlibatan kerja. Bagi pejabat struktural dapat dijadikan masukan dalam meningkatkan Perilaku Kewargaan Organisasi (PKO) melalui faktor kepribadian, kepemimpinan transformasional, dan keterlibatan kerja.
Teks cerita atau teks naratif memiliki tingkat kedekatan yang tinggi dalam kehidupan kita karena hampir semua orang tumbuh dan berkembang bersama cerita-cerita yang berkembang di lingkungannya, baik fiksi maupun nonfiksi. Karena dekatnya kehidupan kita dengan teks cerita ini sehingga cerita-cerita tersebut masuk dalam kesadaran sehingga sedikiti banyak mempengaruhi cara kita bertutur, bertindak, bahkan cara kita membangun diri dan mempertahankan diri. Hal ini karena adanya konektivitas antara alur dan tokoh cerita dengan pikiran kita dalam bentuk inspirasi. Cerita juga berfungsi untuk hiburan, relaksasi, kesenangan, serta fungsi katarsis lainnya sehingga posisinya sangat familier dalam kehidupan kita.
Karena peran strategis teks cerita ini, penulis melakukan kajian, eksperimen, serta mengonstruksi pengalaman dalam mengajarkan teks cerita atau naratif ini di kelas dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa sehingga berkontribusi pada peningkatan literasi siswa. Cerita juga dapat menjadi comprehensible input yang memungkinkan siswa untuk melakukan unjuk kerja lebih jauh dengan beragam aktivitas comprehensible output berupa kegiatan meringkas cerita, mengadaptasi cerita dalam konteks berbeda, mengembangkan ide cerita secara kreatif, berbagi peran dalam bentuk drama pendek, dll. Buku ini ditulis untuk berbagi praktik baik tentang teknik pembelajaran teks cerita.
Pembelajaran teks cerita dimulai dari identifikasi peserta didik melalui asesmen diagnostik untuk melihat kemampuan awal siswa dan gaya belajar personalnya agar rancangan pembelajaran dapat dilakukan secara baik dan efektif. Beberapa teknik pembelajaran teks cerita dikenalkan penulis baik yang berbasis games, group investigation, maupun proyek. Rangkaian Teknik pembelajaran dikembangkan dalam bentuk Langkah-langkah operasional yang dapat di adopsi dan adaptasi oleh guru lain.
Buku ini berisi tentang awal mula saya menjadi Guru Youtuber, Guru Blogger, pengalaman saya mengikuti seleksi Guru Penggerak, aksi nyata yang saya lakukan pada Pelatihan Pendidikan Guru Penggerak.
Saya berharap buku ini bisa memberikan pencerahan kepada Guru-Guru yang akan mengikuti pelatihan luar biasa ini yaitu Pelatihan Guru Penggerak.
Pelatihan yang memberikan saya banyak inspirasi untuk bisa menjadi Guru yang sebenarnya, berpihak pada murid, sesuai dengan kodrat alam dan zaman.
Tentunya di era digitalisasi ini kita Guru dituntut untuk bisa menjadi Guru Kekinian yang mengerti teknologi dan bisa memberikan pembelajaran sesuai dengan jaman digitalisasi.
Sebagai Guru Youtuber dan Blogger, Pelatihan ini sangat menginpirasi saya untuk selalu berbagi kegiatan yang saya lakukan di Pelatihan Pendidikan Guru Penggerak dan berharap buku ini juga bisa menjadi salah satu media inspirasi bagi Bapak Ibu Guru yang membacanya.
Buku Pembelajaran Sesuai Kebutuhan Murid dengan Alur PAPATET hadir di akhir Program Pelatihan Calon Guru Penggerak (CGP) yang saya ikuti. Saya merasa bahagia bisa mengikuti program CGP.
Banyak ilmu baru yang saya dapatkan. Alur kegiatan pembelajaran MERDEKA dalam program CGP ini sangat bermanfaat dan mudah diaplikasikan baik di dalam Kurikulum 2013 ataupun Kurikulum Merdeka karena esensinya sama.
Pembelajaran berdasarkan alur Program CGP, diawali dengan perubahan paradigma berpikir pembelajaran harus berpihak pada murid, sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.
Paradigma berpikir inilah yang menjadi visi seorang guru ketika dia menyajikan pembelajaran dan menjadi “ruh” dalam setiap keputusan yang dia ambil sebagai pemimpin pembelajaran.
Selanjutnya, melakukan asesmen diagnostik untuk mengenali profil gaya mengajar murid, kemampuan awal murid, dan minat murid.
Hal tersebut menjadi dasar pertimbangan dalam merancang sebuah pembelajaran. Proses pembelajaran yang akan berlangsung pun tentu harus memerhatikan perbedaan individu sehingga dikenal dengan pembelajaran berdiferensiasi.
Di samping itu, guru juga harus mengenali kondisi sosial emosional murid agar pembelajaran dapat berlangsung lebih kondusif dan bermakna.
Tidak lupa di akhir pembelajaran, ketika guru melakukan sebuah penilaian untuk memperoleh informasi tentang pencapaian murid di dalam pembelajaran, guru harus melakukan refleksi dan meminta umpan balik dari murid.
Hasil dari penilaian dan umpan balik dijadikan sebagai bahan dalam
perbaikan perencanaan mengajar selanjutnya dan juga keputusan tindak lanjut untuk perkembangan belajar murid.
Setelah mengikuti serangkaian progam CGP dari modul 1, 2, dan 3, saya
mendapatkan sebuah kesimpulan dalam menyajikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid, kesimpulan tersebut saya namai Model PAPATET.
PAPATET saya ambil dari sebuah carpon (carita pondok) yang pernah bapak saya (Alm) tulis.
Menurut cerita Bapak, judulnya “Papatet Jadi Kalakay Murag” kurang lebih artinya “Tunas Tumbuh, Ranting Tua Jatuh” Sudah lama sekali sejak ayah saya menceritakan isi carpon yang dibuatnya dan saya sudah tidak mengingat-ingat lagi. Akan tetapi, ketika saya hendak membuat akronim untuk model pembelajaran, kata PAPATET tiba-tiba saja muncul dalam benak saya. Jadilah akronim PAPATET.
P=Paradigma berpikir, A=Asesmen awal P=Proses Pembelajaran, A=Asesmen
Akhir T= Telaah Hasil Asesmen, E=Evaluasi dan Refleksi, T=Tindak lanjut.
Begitu penting keberadaan arsip di sekolah, namun sebagian besar sekolah yang ada di Indonesia tidak mengelolanya dengan baik. Pada umumnya arsip-arsip yang dimiliki sekolah hanya ditumpuk di meja, di lemari atau ditempatkan pada map arsip tanpa adanya sistem pengelolaan yang jelas. Selain menyebabkan ruangan menjadi tidak teratur, arsip yang diinginkan sulit untuk ditemukan. Kondisi ini dapat dimaklumi, sebab pada umumnya tenaga administrasi di sekolah dan bahkan kepala sekolah itu sendiri tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang pengelolaan arsip yang baik. Tidak ada panduan atau referensi yang bersifat spefisik untuk mengelola arsip di sekolah. Buku ini saya susun sebagai upaya untuk melakukan penataan arsip di sekolah khususnya di SMP Negeri 3 Satu Atap Tilamuta Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo pada saat ditugaskan sebagai kepala sekolah pada tahun 2018 sampai saat ini. Pada Bab I s.d IV dalam buku ini menjabarkan secara singkat tentang teori-teoti sistem kearsipan yang dijelaskan oleh para ahli, mulai dari penciptaan arsip sampai penyusutan. Agar dapat dipahami dengan baik, turut disertakan contoh dalam penerapannya. Pada Bab V dan VI saya jabarkan sistem pengelolaan arsip di SMP Negeri 3 Satu Atap Tilamuta sebagai salah satu best practice di sekolah. Penerapan penataan arsip tersebut mengambil salah satu sistem teori yang dikemukakan oleh para ahli yaitu pengelolaan arsip berdasarkan sistem masalah. Setiap Standar Nasional Pendidikan dijabarkan secara detail sampai ke unit masalah kearsipan. Penempatan setiap unit masalah tersebut kami dasarkan pada pemahaman atas dokumen yang perlu dipenuhi di setiap Standar Nasional Pendidikan tersebut. Dalam konteks ini, sangat mungkin penempatan unit masalah tersebut berbeda dengan yang ada di sekolah lainnya
Saung merupakan bangunan kecil seperti rumah yang biasanya di sawah atau di kebun, tempat berteduh dan di sini menjadi wahana bagi Tim Teken (Teras Kencana) berdiskusi membahas program kegiatan dalam rangka penerbitan buku.
PT Teras Kencana
Kantor: Griya Dramaga Asri Blok F3 No. 7-8, Cibanteng,
Ciampea, Bogor. 16620 / Telp.:(+62) 251-842857
Anggota IKAPI: No. 390/JBA/2021